Kekhawatiran Lembaga Lain saat Prabowo Subianto Kendalikan Ekonomi Indonesia

Kekhawatiran Lembaga Lain saat Prabowo Subianto Kendalikan Ekonomi Indonesia


JAKARTA - Kekhawatiran lembaga lain saat Prabowo Subianto kendalikan ekonomi Republik Indonesia (RI). Lembaga pemeringkat kredit Internasional Fitch Rating memperkirakan arah ekonomi Indonesia tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.


Fitch Rating memperkirakan Prabowo Subianto akan tetap fokus pada pembangunan infrastruktur, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Selain itu Prabowo Subianto juga akan melanjutkan kebijakan hilirisasi komoditas Presiden Jokowi dan memperluas manufaktur baterai dan kendaraan listrik. 

"Namun ketidakpastian seputar kebijakan fiskal jangka menengah telah meningkat," papar Fitch dalam rilis 'Indonesia Election Outcome Points to Broad Economic Policy Continuity' yang dimuat melalui websitenya dikutip Minggu (25/2/2024).

Meski demikian, Fitch Rating, dilansir dari laman nusantaraterkini.co pada Minggu (25/2/2024) menyebut terlalu dini melihat bagaimana perekonomian ke depan saat ini.

Ditambahkan lebih banyak kejelasan mengenai kebijakan fiskal pemerintahan berikutnya akan di dapat setelah Prabowo mulai menjabat pada Oktober 2024.

Fitch sendiri telah memperkirakan pertumbuhan PDB riil Indonesia akan tetap sekitar atau sedikit di atas 5% pada tahun ini dan tahun depan, yang akan sejalan dengan kondisi sebelum pandemi. Di sisi lain, Fitch memperkirakan kebijakan moneter dan fiskal akan tetap mendukung stabilitas makroekonomi RI, setidaknya selama sisa tahun ini.

"Namun demikian, kami yakin risiko fiskal jangka menengah telah meningkat, mengingat beberapa janji kampanye Prabowo, termasuk program makan siang dan susu gratis di sekolah yang dapat menghabiskan biaya sekitar 2% PDB setiap tahunnya," jelasnya.

Prabowo sebelumnya menyatakan dapat menjaga rasio utang pemerintah yang jauh lebih tinggi. Hal ini menunjukkan adanya risiko terhadap proyeksi fiskal. 

"Namun, ia juga menyerukan agar Indonesia meningkatkan tingkat pendapatan pemerintah terhadap PDB secara signifikan," tambahnya lagi.

Laporan mingguan Pratinjau Ekonomi Asia Pasifik Moody's Analytics, yang dirilis untuk 19-23 Februari 2024, juga menyoroti kemenangan Prabowo Subianto. Disebutkan bagaimana Prabowo Subianto kemungkinan besar memang akan menjadi Presiden RI.

"Hasil resmi baru akan diumumkan pada Maret, namun pada penghitungan cepat yang tidak resmi memberi suara mayoritas kepada Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden. Artinya, tidak diperlukan pemungutan suara putaran kedua," tulis laporan Moody's Analytics.

Sementara dari sisi ekonomi negara, Moody's Analytics menyebutkan prediksi yang sama dengan Fitch Rating. Kebijakan populer Jokowi akan diteruskan. (*)

Sumber Nusantaraterkini.co

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel