Menteri Perdagangan Sarankan Beli Beras di Bulog

Menteri Perdagangan Sarankan Beli Beras di Bulog

JAKARTA - Menteri Perdagangan sarankan beli beras di Bulog. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tidak menampik kenaikan harga yang terjadi pada komoditas beras.

Namun, pria yang akrab disapa Zulhas ini mengaku kenaikan harga beras itu hanya terjadi pada beras premium produksi lokal saja, sedangkan beras impor yang didistribusikan Bulog melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tidak mengalami kenaikan.

Adapun kenaikan harga beras premium di pasaran, kata Zulhas dilansir dari laman Nusantaraterkini.co pada Senin (26/2/2024), karena stok produksinya yang berkurang imbas bergesernya masa panen raya.

"Memang beras premium lokal harganya naik, kenapa? Biasa supply-nya kurang, kalau supply-nya kurang pasti harganya naik, karena apa? Karena kita tanamnya geser, kan mestinya Oktober, November, Desember hujan. Nah hujannya kan baru, artinya panen paling cepat Maret, April, Mei, Juni," kata Zulhas kepada wartawan saat ditemui di Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).

Zulhas menyebut jika beras premium lokal itu banyak dicari, maka itu sudah dapat dipastikan harga akan bergerak naik, karena barangnya menjadi terbatas. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah menyiapkan alternatif dengan beras SPHP Bulog.

"Berasnya enak juga, bagus. Ada beras komersial Rp14.000 (per kg), Bulog ada beras subsidi SPHP itu Rp55.000 per karung (5 kg). Jadi sebetulnya, kalau harga ini mahal diharapkan masyarakat bisa beli (beras) alternatif, bagus juga kok dari beras komersil Bulog atau SPHP," ujarnya.

Dengan adanya guyuran beras Bulog, menurut Zulhas, bisa menahan laju kenaikan beras lokal yang belum masuk masa panen raya, karena permintaannya menurun, beralih ke permintaan beras SPHP.

"Tapi tadi kita dengar ada juga orang merasa beda, 'Ah saya sudah biasa ini', susah juga kalau misalnya biasa beras Solo, beras Cianjur. Tapi ya memang risikonya premium lokal akan naik terus," ucap Zulhas.

Lebih lanjut, Zulhas berharap bulan Maret nanti sebagian sentra produksi padi sudah mulai bisa memanen hasil tanamnya. "Tapi puncaknya segera April-Mei baru akan stabil untuk beras lokal, tapi beras yang disediakan pemerintah harganya tetap, tetap tidak naik," pungkasnya. (*)

Sumber Nusantaraterkini.co

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel